“Ini pak dok saya bawakan Laor yang sudah dipanggang. rasanya enak lho kalau dimakan hangat-hangat sambil dicocol dabu-dabu (sambal)”, ujar Bidan Ussy, rekan sekerja yang berasal dari Ambon.
“Apa ini? sejenis ikankah?” sambil melihat ke dalam wadah, yang dari jauh lebih mirip jenang atau aspal gitu deh..
“Bukan pak dok. Ini sejenis cacing!”
“Hah?!!” terbelalak sambil menyibak ke dalam bungkusan, tampaklah koloni cacing yang mirip Ascaris lumbricoides tersebut, cacing gelang yang biasa menyerang anak-anak. “Ini dimakan? gimana kalau ada yang ‘kluget-kluget’ masih hidup??”
Mei 15, 2010
Laor, Cacing yang bisa dimakan
Posted by Genghis Khun under Petualangan | Tag: cacing gelang, Cacing Laut, Laor, Lysidice oele, Ravenska Radjawane Wagey, tempat rekreasi, tempat wisata di indonesia, tempat wisata indonesia, Wawo, wisata indonesia |Tinggalkan sebuah Komentar