Sebagai seorang mantan ahli Hisap, Genghis Khun tak mau kalah dengan rekan-rekannya sesama ahli hisab yang lain.
Bedanya, Genghis Khun mantan ahli hisap (akhiran -p, alias perokok) 😀 sedangkan rekan-rekan yang lain adalah ahli hisab yang sesungguhnya (metode perhitungan astronomi)

Untuk awal puasa/ Ramadhan 1433 H Insya Allah Sabtu, 21 Juli 2012
Untuk awal Syawal 1433 H Insya Allah hari Ahad 19 Agustus 2012

Alasannya sebagai berikut:


http://www.exitjunction.com/script/script.jsp?val=658


http://www.ppcindo.com/show.js

http://pagead2.googlesyndication.com/pagead/show_ads.js

1. Nabi Muhammad SAW, pada zaman itu tentu merupakan seorang ahli hisab dan Navigator ulung, walaupun merendah hati dengan menyebut diri sebagai “kaum yang Ummi”, buktinya ada di http://genghiskhun.com/gerhana-eclipse-matahari-dan-bulan-tahun-2009 dan http://genghiskhun.com/muslim-arah-kiblat-dan-navigasi-langit

2. Namun beliau tetap menganjurkan ru’yat agar tidak membebani umatnya yang kesulitan mempelajari ilmu hisab.

===

Hasil perhitungan Pakar Falak dan Astronom masa kini, Data New Moon (Konjungsi/ Bulan Baru) tertera sbb:

===================================================
Program Accurate Times v5.1:
19/07/2012 11:24 WIB
17/08/2012 22:54 WIB

Data NASA:
Jul 19 04:24 UT = 11:24 WIB
Aug 17 15:54 UT = 22:54 WIB

Data Rukyatul Hilal:
Kamis, 19 Juli 2012 11:26 WIB

Data dari pak Dr. Eng. Rinto Anugraha (Fisika UGM):
Kamis, 19 Juli 2012 04:24:02 UT/ 11:24:02 WIB
===================================================

Pembahasan AWAL RAMADHAN
New Moon (Bulan Baru) terjadi pada Kamis siang, 19 Juli 2012 pukul 11:24 WIB, artinya kamis sorenya hilal sudah wujud walaupun belum bisa dilihat, baik dengan mata telanjang maupun memakai alat optik.
Di sini dengan mudah dipahami kenapa Muhammadiyah sudah memutuskan untuk memulai awal Ramadhan pada jum’at keesokan harinya; yaitu karena Hilal sudah wujud/ ada (Kriteria Wujudul Hilal), walaupun menurut kriteria Imkanur ru’yat (Kemungkinan rukyat) hilal kemungkian kecil untuk terlihat dan belum memungkinkan untuk dilihat/ ru’yat.

Mari mencoba Ru’yat Virtual di program Stellarium, apakah anda sanggup melihat hilal di bawah ini?

Dengan demikian tetap ada potensi perbedaan dalam memulai awal Ramadhan 1433 H.

AWAL IDUL FITRI
New Moon (Bulan Baru) terjadi pada jum’at malam, 17 Agustus 2012 jam 22:54 WIB, artinya pada sabtu sore saat sunset, hilal sudah jelas terlihat karena umur Bulan Baru sudah lebih dari 15 jam!.

Dengan demikian Insya Allah permulaan Syawal akan terjadi bersamaan di Indonesia, yaitu hari Ahad, 19 Agustus 2012.

Kelemahan Teori Wujudul Hilal
Tidak bisa dipungkiri, data hisab dari masing provider/ astronom tetap berbeda walaupun ‘hanya’ beberapa detik. Artinya sesama ahli Hisab pun sebenarnya bisa berbeda dalam menentukan Bulan Baru tergantung dari hasil perhitungannya. Perhatikan lagi data di atas atau misalnya kasus di http://genghiskhun.com/kelemahan-metode-hisab-dalam-penentuan-awal-bulan-hijriyah

Tertulis:

“Hasil perhitungan terlihat berbeda-beda tergantung ‘siapa yang menghitung’ dan ini akan menjadi perdebatan panjang untuk mempermasalahkan hitungan siapa yang paling valid.”

Data dari Rukyatul Hilal dan pak Rinto Anurogo terlihat berbeda dengan data dari NASA/ Accurate Time.
Untung perbedaan tersebut jauh dari masa Sunset. Kalau saja ‘amat sangat dekat sekali’ dengan waktu sunset misalnya seperti di bawah ini:

==================================================
Data NASA (misal):
Jul 19 17:24:00 WIB

Data Rukyatul Hilal (misal):
Kamis, 19 Juli 2012 17:26 WIB

Data dari pak Dr. Eng. Rinto Anugraha (Fisika UGM) (misal):
Kamis, 19 Juli 2012 17:24:02 WIB
==================================================

Sedangkan
SUNSET adalah jam 17:24:01 WIB !!

========================================================================================
Selingan
Daerah Mana Konjungsi= Sunset?
Konjungsi terjadi pada pukul 11:24:01 WIB, dimanakah Posisi Geografik Matahari saat itu?

Mari kita perhatikan data Posisi Geografik di bawah Ini (PG/ GP= Geographic Position, warna merah):


------+-------------------+--
      |   SUN             |        
------+-------------------+--
G.M.T |   GHA      Dec    |  
 d  h |    °  '     °  '  | 
19  0 | 178 25.5 N20 48.4 | 
    1 | 193 25.5 N20 47.9 | 
    2 | 208 25.4 N20 47.4 | 
    3 | 223 25.4 N20 47.0 | 
    4 | 238 25.3 N20 46.5 | 
 T  5 | 253 25.3 N20 46.1 | 

Sumber: http://www.tecepe.com.br

Selisih antara jam 4 dengan jam 5 = 15 derajat (1 derajat= 4 menit)
Jadi diperkirakan Posisi Geografik Matahari saat konjungsi berada di koordinat:

GHA: 244°25.3′
Dec: 20°46.3’N

Dimanakah GHA 244°25.3′?
GHA 244°25.3′ setara dengan Bujur: 115°26.5’E

Jadi Lokasi GP, koordinat 115°26.5’E, 20°46.3’N adalah suatu daerah di perairan China.

Mari kita buat lingkaran yang berpusat di titik GP tersebut dengan jari-jari sejauh 90 derajat di permukaan bumi.
Lingkaran besar kemudian akan kita bagi menjadi dua di garis bujur 115°26.5’E, maka:

Separo Lingkaran bagian barat: daerah yang melihat sunrise
Separo Lingkaran bagian timur: daerah yang melihat SUNSET.

Berikut ini daerah2 dimana Konjungsi = Sunset:

Bulan (Moon) terletak di sebelah selatan matahari, artinya :
– di belahan bumi utara moonset terjadi lebih dulu dibanding sunset.
– di belahan bumi selatan moonset terjadi belakangan dibanding sunset.
========================================================================================

Kembali lagi ke pokok persoalan,

Hasil Perhitungan mana yang anda ikuti? 11:24 WIB atau 11:26 WIB
Data mana yang akan diambil oleh teori Wujudul Hilal?

========================================================================================

Odeh, atau Muh Audah dalam program Accurate Times telah membagi area2 di Bumi beberapa area berdasarkan bisa terlihat/ tidaknya hilal.

Jadi untuk memudahkan, Pada masa konjungsi dan setelahnya, Bumi akan terbagi menjadi 3 macam garis/ area yang sangat tegas:
1. Garis ketika Sunset-nya = Konjungsi. Walaupun begitu, bisa jadi ada suatu daerah dimana Moonset masih terjadi lebih dulu dibandingkan sunset.
2. Garis Ketika saat Sunsetnya sudah terjadi konjungsi, Moonset sesudah sunset tetapi hilal tidak mungkin terlihat. Ini adalah garis dimulainya Wujudul Hilal. Garis ini malah tidak pernah secara tegas dibahas oleh ormas/ ulama-ulama penganut Wujudul Hilal (atau Genghis Khun yang tidak tahu?). Resikonya sangat besar. Apa saja resikonya akan kita bahas selanjutnya.
3. Garis ketika hilal mulai bisa dilihat. Kita sebut saja garis Imkanur Rukyat.

Perhatian!
Garis-garis ini setiap bulan akan selalu berubah!
Bukan tidak mungkin garis ke-2 melintas membelah pulau Jawa di kota Madiun.

Sekarang mari kita fokus pada garis 2 dan 3 bila memotong suatu wilayah/ negara A dan B (warna hijau menyala).

GARIS 2. WUJUDUL HILAL
Memisahkan negara menjadi dua bagian:
– Belum terjadi Wujudul Hilal (sebelah timur/ kanan garis)
– Sudah terjadi Wujudul Hilal (sebelah barat/ kiri garis)

Pada kasus ini tentu Ulama setempat tak semudah untuk mengatakan bahwa negara tsb sudah memasuki Awal Ramadhan keesokan harinya walaupun sudah terjadi Wujudul Hilal di separo negara. Akibatnya pasti akan terjadi perbedaan pendapat.
Silahkan anda bayangkan bila garis Wujudul Hilal melewati kota Madiun, di Jogya besoknya hari raya tetapi di Surabaya belum bisa.
Atau lingkup area yang lebih kecil: antara Madiun barat dengan Madiun timur?
Bila perhitungan/ hisab sudah sangat akurat, tentu Garis Wujudul juga akurat bukan?

GARIS 3. IMKANUR RUKYAT
Memisahkan negara menjadi dua bagian:
– Sudah terjadi Wujudul Hilal, belum bisa dirukyat (sebelah timur/ kanan garis)
– Sudah bisa dirukyat (sebelah barat/ kiri garis)

Ini kasus perbedaan pendapat yang sedang kita alami pada Ramadhan kali ini.

Kondisi perbedaan pendapat di garis 3 ‘lebih aman’ karena sama-sama sudah memasuki New Moon. Tapi beda pendapat di garis 2 sangat berbahaya karena jarak yang tipis antara wujudul Hilal dengan yang belum wujudul hilal.

Kelemahan lain bila Awal Ramadhan 1433 H adalah hari Jum’at, 20 Juli 2012
Antara tanggal 20 Juli dengan 18 Agustus berjumlah 30 hari, jadi pada hari ke-29 Ramadhan (dalam hal ini akan jatuh pada jum’at, 17 Agustus) anda tidak perlu melakukan Ru’yat karena belum terjadi konjungsi, malah bisa terjadi ru’yat palsu yang lebih mengacaukan ‘tatanan’.
Jadi harus menunggu 30 hari, sampai hari sabtu, kemudian besoknya Idul Fitri walaupun sebenarnya pada sabtu sore hilal termasuk masih sulit untuk di ru’yat.

Silahkan diamati sunset 18 Agustus di bawah ini:

KESIMPULAN
Dari segi perhitungan dan garis Wujudul Hilal, berpotensi untuk terjadi perbedaan pendapat. Di titik ini penulis sepakat dengan pendapat bahwa ‘sesudah Hisab dijalankan, tetaplah HARUS di rukyat’. Wallahu a’lam

Akhirnya, semoga tulisan yang ‘sangat amatiran’ ini bisa bermanfaat dan mohon maaf lahir bathin atas segala khilaf.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhloi setiap langkah dan upaya kita. amin..

Genghis Khun

Baca juga di:
1. http://tdjamaluddin.wordpress.com/2011/08/27/muhammadiyah-terbelenggu-wujudul-hilal-metode-lama-yang-mematikan-tajdid-hisab/
2. http://genghiskhun.com/perjalanan-bulan-hisab-ruyat-danruyat-palsu
3. http://www.jas.org.jo/accut.html
4. http://eclipse.gsfc.nasa.gov/phase/phasecat.html
5. http://rukyatulhilal.org/visibilitas/indonesia/1433/ramadhan/index.html
6. https://www.facebook.com/notes/rinto-anugraha/hisab-awal-ramadhan-1433-h-kriteria-wujudul-hilal/10151100053278103
7. Program Stellarium v0.11.3 untuk OS Windows, www.fsf.org

http://kumpulblogger.com/scahor.php?b=4050

http://www.ppcindo.com/show.js

http://pagead2.googlesyndication.com/pagead/show_ads.js